Tentang Kami

Otakbau.com adalah website yang fokus memberikan informasi mengenai adiksi pornografi sekaligus memberikan motivasi, tips, dan konsultasi untuk lepas dari adiksi pornografi.



Apa Yang Kami Lakukan?

Otakbau.com ingin memastikan bahwa semua orang memiliki akses informasi yang komperhensif mengenai adiksi pornografi, baik itu dampak, ciri-ciri, pencegahan, penyembuhan, hingga research terbaru sehingga kita akan memiliki pemahaman yang lebih jelas mengenai bahaya adiksi pornografi.
Disini kamu juga akan mendapatkan motivasi, tips, fakta penting mengenai adiksi pornografi hingga konsultasi dan pendampingan. Gratis! Karena kami memahami betapa pentingnya hal itu bagi mereka yang sedang berjuang melewati masa sulit karena adiksi pornografi.

Siapa Kami?

Kami bukan dokter. Kami bukan psikolog. Kami juga bukan neuroscientist. Jadi tolong jangan bertanya mengenai masalah kamu secara spesifik, karena kami tidak berkompetensi untuk memberikan diagnosis ataupun saran medis. Namun trust me, kami peduli.
Otakbau.com merujuk pada website yang mengkampanyekan bahaya pornografi seperti yourbrainonporn.com, covenanteyes.com, rebootnation.com dll. Sehingga kamu akan banyak menemukan link ke artikel ataupun jurnal ilmiah karena memang kami ini cenderung science-based.

Apa Yang Kami Yakini?

yity

Sample Grid Untuk Start Here


Basic
Kamu bisa bla bla bla bla blasaskjda asfjasf asjkflhalskfj aslkfjalskfj aslfkja sf

Rebooting
Kamu bisa bla bla bla bla blasaskjda asfjasf asjkflhalskfj aslkfjalskfj aslfkja sf

Daftar Istilah
Kamu bisa bla bla bla bla blasaskjda asfjasf asjkflhalskfj aslkfjalskfj aslfkja sf

Basic
Kamu bisa bla bla bla bla blasaskjda asfjasf asjkflhalskfj aslkfjalskfj aslfkja sf

Rebooting
Kamu bisa bla bla bla bla blasaskjda asfjasf asjkflhalskfj aslkfjalskfj aslfkja sf

Daftar Istilah
Kamu bisa bla bla bla bla blasaskjda asfjasf asjkflhalskfj aslkfjalskfj aslfkja sf

HOCD, Homosexual OCD, Gejala, Penyebab dan Penanganannya

Homosexual Obsessive Compulsive Disorder (HOCD) adalah gangguan yang ditandai dengan pikiran yang muncul berulang, tidak terkontrol, menyebabkan kecemasan, ketakutan, mengenai dirinya yang mungkin saja seorang homoseksual (obsesi) sehingga untuk merespon kecemasan tersebut muncul perilaku berulang yang fokus pada "pembuktian orientasi seksual" dirinya (kompulsi).



HOCD merupakan suatu subtipe yang spesifik dari OCD (Obsessive Compulsive Disorder) yang melibatkan obsesi seksual dan keraguan yang mengganggu mengenai orientasi seksual seseorang.

Kami sarankan baca juga mengenai Apa Itu OCD? Agar lebih memahami mengenai HOCD

Secara sederhana HOCD adalah ketakutan "bagaimana jika aku adalah seorang homoseksual?" atau "bagaimana jika diam-diam tanpa aku sadari aku adalah seorang homoseksual?". Seseorang dengan HOCD mengalamai ketakutan mengenai kemungkinan dirinya adalah seorang homoseksual. Hal ini adalah salah satu gejala utama HOCD.

Sebelum membahas gejala HOCD secara lebih mendalam, perlu diketahui HOCD — seperti pada kasus OCD lainnya — memiliki dua masalah utama yaitu pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.

Apa itu pikiran obsesif?

Pikiran obsesif adalah pikiran, gambaran, angan-angan mengenai sesuatu hal yang tidak diinginkan yang muncul secara berulang-ulang, tidak terkontrol, yang mengakibatkan kecemasan, rasa takut, tidak nyaman. Pada kasus HOCD, pikiran yang muncul adalah bagaimana jika seseorang sebenarnya adalah seorang homoseksual.

Apa itu perilaku kompulsif?

Perilaku kompulsif adalah perilaku yang dilakukan berulang-ulang, tidak terkontrol, sebagai bentuk respon dari kecemasan, rasa takut akibat dari pikiran obsesif. Pada kasus HOCD, perilaku kompulsif yang muncul fokus pada pembuktian bahwa seseorang memiliki orientasi normal.

Penderita HOCD bisa saja hanya mengalami pikiran obsesif ataupun bersamaan dengan perilaku kompulsif.

Apa saja gejala HOCD?

Pada setiap kasus HOCD bisa jadi menunjukkan gejala yang bervariasi. Tergantung bagaimana seorang individu dengan HOCD merespon kecemasan dan ketakutannya. Berikut ini merupakan gejala yang sering muncul pada kasus HOCD:

1. Pikiran Obsesi. Munculnya pikiran yang tidak terkontrol, berulang mengenai dirinya sebagai seorang homoseksual dan ketakutan menjadi homoseksual. Pikiran ini menghabiskan waktu dan tenaga penderita HOCD. Semakin seseorang mengendalikan pikiran obsesif ini, semakin kuat pikiran tersebut.

2. Kecemasan. Seringkali penderita HOCD mengalami kecemasan yang signifikan. Kecemasan ini adalah akibat dari pikiran obsesif. Kecemasan ini bisa bersifat umum, namun kecemasan "becoming homosexual" adalah gejala paling menonjol dalam kasus HOCD.

3. Depresi. Seseorang yang mengalami HOCD mungkin saja percaya jika mereka berdosa dan melakukan sesuatu keburukan sehingga mereka layak mendapatkan pikiran obsesif menganggu itu. Pikiran obsesif itu sendiri mengakibatkan depresi, putus asa, hingga terpikir untuk bunuh diri.

4. Mempertanyakan Orientasi Seksual. Kebanyakan penderita HOCD akan mempertanyakan seksualitas diri mereka. Kabar baiknya, seseorang tidak dapat memilih seksualitasnya, kita semua terlahir satu paket dengan seksualitas kita. Seorang laki-laki tertarik kepada wanita dan sebaliknya. Meskipun merupakan hal yang tidak masuk akal mempertanyakan orientasi seksual seseorang, penderita HOCD akan mengalami ketakutan dan kecemasan akan orientasi seksual mereka sebenarnya.

Ingat! Menderita HOCD bukan berarti kamu adalah seorang homoseksual.

Kamu terlahir normal dan akan tetap normal. Itu hanyalah pikiran tidak mendasar. Baca sampai habis mengenai penyebab HOCD agar lebih memahaminya.

Poin 1 sampai 4 di atas adalah gejala pikiran obsesif. Sedangakn gejala perilaku kompulsif yang paling menonjol seseorang yang mengalami HOCD adalah "membuktikan dirinya bukanlah seorang homoseksual". Bentuk dari pembuktian ini bisa beragam, berikut adalah beberapa bentuknya:

5. Ketika berada di sekeliling orang dengan jenis kelamin yang sama, penderita HOCD biasanya akan memperhatikan, apakah ada tanda-tanda rangsangan seksual? Apakah merasa terangsang?

6. Menghindari orang-orang dengan jenis kelamin yang sama. Seseorang dengan HOCD khawatir jika orang lain akan berpikir jika mereka adalah seorang homoseksual, dan mereka akan menghabiskan banyak waktu dan energi mereka mencoba untuk "bertingkah senormal mungkin" meskipun pada kenyataannya mereka sebenarnya normal.

7. Mencoba pornografi. Kecemasan yang muncul pada penderita HOCD bisa menuntun seseorang pada konsumsi pornografi. Bisa jadi mereka mencari pornografi non-homoseksual untuk membuktikan jika mereka terangsang menyaksikkan pornografi tersebut. Atau mereka mencari pornografi homoseksual yang berjenis kelamin yang sama dengan mereka untuk membuktikan jika mereka tidak terangsang melihat pornografi homoseksual tersebut.

Kenyataannya adalah pornografi bisa menjadi pemicu utama seseorang mengalami HOCD.

Masalah pornografi yang mempengaruhi seseorang dapat mengalami HOCD bisa kamu baca di XXX. Di sana ada banyak sekali laporan mengenai seseorang yang mengalami HOCD akibat pornografi dan bagaimana mereka berjuang lepas dari HOCD.

Penderita HOCD yang tidak mendapatkan informasi dan penanganan secara baik sering kali menjadi depresi dan putus sekolah, berhenti dari pekerjaan mereka, menjauhi teman, mengakhiri hubungan asmara mereka, atau membuat keputusan yang mengubah hidupnya yang justru memperparah gejala HOCD pada diri mereka.

Apa Penyebab HOCD?

Seringkali, seseorang yang memiliki pikiran seperti "aku tidak semenarik dirinya" atau "dia memiliki penampilan yang menarik", dimana hal seperti itu mengantarkannya kepada pikiran barangkali dirinya adalah seorang homoseksual karena beranggapan orang lain dengan jenis kelamin yang sama dengannya menarik perhatiannya.

Kenyataannya banyak laporan mengenai HOCD pada kasus seseorang yang sering menonton pornografi. Silakan baca testimoni mengenai HOCD dan pornografi, bagaimana mereka bisa mengalaminya, bagaimana menyakitkannya, dan bagaimana mereka bisa sembuh dari HOCD di Kisah Sukses Sembuh dari HOCD. (menuju ke artikel motivasi)

Bagaimana hubungan pornografi dan HOCD?

Hubungan mereka cukup baik. Untuk memahami lebih jelas hubungan keduanya, kami sarankan untuk baca terlebih dahulu mengenai Basic Kecanduan Pornografi. Ilustrasinya bisa terjadi semacam ini (kami gunakan sudut pandang laki-laki).

Kamu adalah seorang yang terlahir normal, di keluarga normal, lingkungan tempat tinggal yang normal. Normal disini berarti tidak ada interaksi dengan seseorang yang homoseksual, lelaki yang feminim (banci), ataupun tidak pernah mengalami kekerasan seksual (disodomi). Kamu 100% lelaki yang memiliki ketertarikan kepada wanita.

Pada perjalanannya, kamu mulai mengenal pornografi. Kamu sering lihat video porno, sering melihat gambar porno, sering membaca cerita porno, dan sering membayangkan adegan porno. Mulailah kamu kecanduan pornografi, ditambah lagi kamu kecanduan masturbasi.

Hasrat melihat pornografi dari hari ke hari kian meminta lebih kepadamu. Dari sekedar video porno anak SMA yang menurutmu sudah "biasa", kamu mulai mencari video yang "lebih". Video oral, anal, perkosaan, beramai-ramai, kekerasan, dengan hewan, dan sialnya semua itu justru membuatmu semakin sulit untuk terpuaskan. Kamu butuh video porno yang bisa membuatmu lebih terangsang lagi.

Sialnya, sampailah kamu pada video pornografi homoseksual, lelaki dengan lelaki. Jantungmu mulai berdebar, keringat bercucuran, sampai kamu "merasa" turn on melihat video homoseksual tersebut. Dan akhirnya pun terbersit dalam benakmu pikiran-pikiran, bagaimana jika aku sebenarnya homoseksual.

Ketahuilah, komponen utama dari segala macam masalah OCD adalah keraguan dan perasaan berdosa. Kejadian seperti itu akan membuatmu ragu mengenai ketertarikan seksual kamu. Perasaan berdosa karena kamu telah melakukan hal buruk membuatmu merasa layak untuk mendapatkan kesengsaranaan ini.

Mulailah kamu melakukan "pembuktian bahwa diriku adalah lelaki normal, bukan homoseksual". Dan gejala-gejala seperti dijelaskan diatas akan dilakukan.

Keadaan bisa diperparah dengan munculnya PIED (Porn-Induced Erectile Dysfunction). Atau dengan kata lain, disfungsi ereksi, impotensi yang disebabkan pornografi. PIED menyebabkan kamu tidak bisa ereksi meskipun melihat wanita seksi. Sehingga pikiran obsesifmu mengenai apakah dirimu seorang homoseksual semakin terlihat nyata bagimu.

Namun pikiran tetaplah sebuah pikiran. Meski seseorang berpikir mungkin dia adalah seorang homoseksual, tentu saja itu sebenarnya tidak mengubah orientasi seksual mereka. Mereka akan merasa ketakutan, cemas, dan sengsara jikalau mereka benar-benar seorang homoseksual tanpa ada hasrat untuk berhubungan intim sesama jenis.

HOCD berbeda dengan penyakit homoseksual. HOCD tidak memiliki hasrat, kesenangan, keinginan, untuk berhubungan dengan sesama jenis. Sedangkan homoseksual memiliki hasrat, nafsu, keinginan, untuk berhubungan baik secara emosional maupun berhubungan badan.

Bagaimana menangani HOCD?

Akhirnya, jika sudah terlanjur mengalami HOCD, apa yang harus dilakukan? HOCD adalah salah satu tipe dari OCD, tentunya penanganannya hampir sama dengan OCD dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Menghentikan pikiran obsesif. HOCD tidak ada artinya tanpa pikiran obsesif tentang homoseksual. Selalu waspada ketika pikiran itu datang. Langsung alihkan pikiranmu kepada hal-hal lain. Kurangi melamun, berhayal, atau memikirkan masalah homoseksual.

2. Sibukkan dirimu. Sibukkan diri dengan pekerjaan yang membutuhkan fokus sehingga lupa mengenai masalah homoseksual. Seperti berkebun, memelihara binatang, ikan, burung, ayam dll.

3. ERP atau Exposure Response Prevention. Penderita HOCD sering kali mengalami kecemasan, ketakutan. Hal itu bisa jadi terpicu ketika berada di sekitar orang-orang dengan jenis kelamin yang sama. Bisa juga ketika berada di sekitar orang-orang dengan jenis kelamin berbeda namun tidak adanya rangsangan seksual.

Pasien bisa mengurangi kecemasan tersebut dengan menghadapkan (exposure) dirinya kepada pemicu kecemasan tersebut. Dan mencoba menenangkan dirinya dan tetap sadar jika semua ini hanyalah pikiran tidak beralasan.

 4. Berhenti dari pornografi. Jika pornografi adalah penyebab utama HOCD, maka berhenti dari pornografi adalah cara paling efektif untuk membebaskan diri dari HOCD.

Berikut ini adalah kesaksian seseorang yang berhasil sembuh dari HOCD dengan berhenti dari pornografi, sangat inspiratif, baca di XXX

5. Hubungi tenaga profesional. Menghubungi tenaga profesional yang memahami mengenai masalah HOCD juga bukanlah ide buruk. Mereka mungkin bisa memberikan solusi-solusi yang baik untuk bebas dari HOCD.

Tetap semangat, tetap berusaha.

OCD (Obsessive Compulsive Disorder) Ketahui Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya

OCD (Obsessive Compulsive Disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan munculnya pikiran, gambaran berulang terhadap sesuatu yang tidak diinginkan yang muncul secara tidak terkontrol (obsessi), yang menyebabkan kecemasan sehingga melakukan perilaku berulang atau tindakan mental tertentu untuk mengurangi kecemasan tersebut (kompulsi).



Obsesi dan Kompulsi

OCD, dalam bahasa Indonesia disebut gangguan obsesif kompulsif, terdiri dari dua gejala, yaitu obsesif dan kompulsif. OCD terjadi ketika seseorang terperangkap di dalam siklus obsesif dan kompulsif.

Gambar siklus

Obsesi adalah pikiran, gambaran yang tidak diinginkan, mengganggu, yang memicu perasaan cemas, tidak nyaman. Kompulsi adalah suatu perilaku yang dilakukan berulang yang memiliki dorongan kuat sebagai bentuk respon kecemasan akibat pikiran obsesif. Sering kali perilaku yang dilakukan tidaklah masuk akal. 

Penderita OCD sering tidak mengetahui kalau obsesinya tidak masuk akal. Meskipun demikian, ia merasa ada dorongan kuat yang membuatnya melakukan tindakan tertentu untuk meredakan kecemasan.

Seperti apa rasanya mengalami OCD? 

Berikut ini adalah gambaran bagaimana rasanya mengalami OCD yang dijelaskan oleh International OCD Foundation dalam artikelnya

Bayangkan jika benakmu terjebak pada suatu pikiran, gambaran, atau anggan. Sebagai contoh, dalam kasus Homosexual OCD, pikiran tersebut adalah "Bagaimana jika aku ini seorang gay?" 

Kemudian pikiran itu berulang di dalam benakmu. Lagi. Dan lagi. Kamu tidak menginginkan pikiran itu muncul. Tidak peduli apa yang telah kamu lakukan untuk menghilangkan pikiran tersebut, pikiran itu selalu muncul. Bersamaan dengan pikiran itu, datang pula kecemasan, ketidaknyamanan.

Kecemasan adalah cara otak memberitahukan adanya peringatan, bahaya, sesuatu yang tidak beres. Kecemasan adalah emosi yang memberitahumu untuk merespon, bereaksi, melindungi dirimu, hei lakukan sesuatu!

Namun, pada sisi lain, kamu juga menyadari jika kecemasan, ketakutan ini tidak beralasan, tidak masuk akal, tetapi terasa sangat nyata dan benar adanya.

Apakah otak kita berbohong kepada kita? Otak memberitahu kepada kita ada sesuatu yang tidak beres, namun kita tahu jika hal itu tidak beralasan.

Jika kamu adalah seseorang dengan OCD, otak kamu tidak sedang membohongimu. Sistem peringatan di otak kamu sedang berjalan dengan baik. Otak kamu memberitahumu bahwa kamu benar-benar ada dalam bahaya meskipun kamu tidak merasa demikian.

Ketika ilmuwan membandingkan gambar otak dari kelompok orang dengan OCD, terdapat area di otak yang berbeda dengan otak dari kelompok orang yang tidak mengalami OCD.

Seseorang yang "disiksa" dengan OCD berupaya mati-matian untuk menjauh dari kecemasan yang tidak berujung.

Bagaimana gejala OCD?

Menurut National Institute of Mental Health di dalam artikelnya mengenai OCD, seseorang yang menderita OCD bisa menunjukkan gejala obsesif saja, kompulsif saja, atau keduanya. Gejala-gejala ini dapat mengganggu semua aspek kehidupan, seperti pekerjaan, sekolah, dan hubungan pribadi.

Obsesi adalah pikiran, gambaran berulang yang menimbulkan kecemasan. Berikut ini adalah beberapa gejala umum obsesi dalam kasus OCD yang sering terjadi :

1. Rasa takut terhadap kuman atau kotoran
2. Pikiran yang terlarang / tabu mengenai seks atau agama, seperti apakah dirinya seorang homoseksual?
3. Ragu – ragu mengenai suatu pekerjaan telah dikerjakan dengan benar, seperti mengunci pintu atau mematikan kompor
4. Mengharuskan hal-hal simetris atau tertata sempurna
5. Pikiran agresif, tidak masuk akal terhadap diri sendiri, atau orang lain

Kompulsi adalah perilaku berulang yang memiliki dorongan kuat sebagai respon pikiran obsesif. Gejala kompulsif yang paling umum terjadi adalah:

1. Membersihkan sesuatu / mencuci tangan secara berlebihan
2. Berkali-kali memeriksa pekerjaan seperti berulang kali memeriksa apakah pintu terkunci atau kompor sudah dimatikan
3. Menata sesuatu secara simetri atau tertata sempurna
4. Pada kasus Homosexual OCD, menghindari orang dengan jenis kelamin yang sama karena kecemasan bahwa mungkin saja dirinya seorang homoseksual

Tidak semua gejala di atas muncul pada suatu kasus OCD. Karena ada banyak jenis OCD. Tergantung pada obsesi apa  yang muncul. Jenis OCD akan dijelaskan pada bagian khusus di artikel ini, namun seseorang dengan OCD pada umumnya mengalami :

1. Tidak dapat mengendalikan pikiran atau perilaku, bahkan ketika pikiran atau perilaku tersebut dianggap berlebihan
2. Menghabiskan setidaknya 1 jam sehari pada pikiran atau perilaku tersebut
3. Tidak merasakan kenikmatan saat melakukan perilaku kompulsif, namu hanya merasa kelegaan sebentar dari kecemasan pikiran obsesif
4. Mengalami masalah yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka karena pikiran atau perilaku ini. Seseorang dengan OCD biasanya menghindari situasi yang dapat memicu OCD. Hal ini bisa berarti dengan keluar dari kerja, keluar dari sekolah, tidak mau bertemu dengan teman-teman, keluarga, bahkan tidak pergi keluar rumah.
5. Mempengaruhi hubungan. Mungkin mereka merasa untuk harus menyembunyikan OCD mereka dari orang-orang terdekat. Atau mereka  menjadi ragu ketika mereka harus melanjutkan suatu hubungan dengan seseorang karena OCD mereka.
6. Merasa malu atau kesepian. Pikiran obsesif yang "seolah-olah" permanen dan tidak dapat disembuhkan, dan tidak dapat menceritakannya kepada orang lain mengenai hal itu karena malu. Sehingga membuat terasa sangat sulit untuk bertemu dengan orang lain atau pergi keluar sehingga membuat merasa kesepian.
7. Kesehatan fisik bisa terganggu akibat dari kecemasan yang disebabkan oleh pikiran obsesif.
8. Bahkan beberapa kasus OCD dapat muncul pikiran untuk bunuh diri.

Gejala bisa datang dan pergi, memudar dari waktu ke waktu, atau bisa saja lebih buruk. Seseorang dengan OCD sering kali mencoba membantu dirinya dengan menghindari situasi yang memicu pikiran obsesif mereka. 

Setelah mengetahui beberapa gejala OCD, kadang ada seseorang yang merasa ingin sesuatu yang sempurna, tertata rapi, apakah itu termasuk dalam gejala OCD?

Ketika muncul gejala mirip OCD seperti itu perlu diperhatikan lebih jauh, apakah alasannya masuk akal? OCD tidak memiliki alasan yang masuk akal, jika pun ada kemungkinan besar adalah respon dari rasa cemas yang tidak masuk akal.

Lalu apa sebenarnya penyebab OCD?

Tidak diketahui secara jelas apa penyebab OCD. Beberapa faktor mungkin saja berperan menyebabkan munculnya OCD, diantaranya:

1. Faktor keluarga - kemungkinan untuk mengalami OCD lebih besar jika ada anggota keluarga yang terkena OCD.
2. Perbedaan pada otak - beberapa orang dengan OCD memiliki area di otak dengan aktivitas yang sangat tinggi atau rendahnya serotonin
3. Peristiwa dalam hidup - OCD biasa terjadi pada seseorang yang mengalami bullying, pelecehan atau pengabaian dan kadang-kadang dimulai setelah peristiwa hidup yang penting, seperti kehilangan seseorang
4. Kepribadian - seseorang dengan standar pribadi yang tinggi, lebih cenderung untuk mengembangkan OCD

Pada kasus tertentu, seperti Homosexual OCD (ketakutan jika menjadi seorang gay/lesbian) pornografi bisa menjadi pemicu utama. Selengkapnya baca di Testimoni pecandu pornografi dan masturbasi.

Apa saja tipe-tipe OCD?

Berikut ini adalah tipe-tipe OCD. ocduk.org dalam artikelnya menjelaskan secara rinci tipe-tipe OCD. 

Salah satu tipe OCD adalah Sexual Intrusive Thoughts. Pikiran obsesif pada tipe ini dapat mencakup:

1. Khawatir menjadi pedofil dan tertarik secara seksual kepada anak-anak.
2. Khawatir karena tertarik secara seksual kepada anggota keluarga sendiri (incest/hubungan sedarah).
3. Khawatir karena tertarik kepada sesama jenis (homoseksual OCD).

Mengenai tipe-tipe OCD selengkapnya silakan baca di sini.

Bagaimana cara penanganan OCD?

Seseorang dengan OCD sering kali merasa sendirian dan kesepian. Sekaligus merasa bahwa kecemasan dan apa yang ditakutkannya akan berlangsung sepanjang hidupnya. Kabar baiknya adalah ada cara untuk mengatasi masalah OCD.

Pengetahun mengenai OCD adalah kunci utama untuk mengatasi OCD sekaligus cara tercepat untuk mendapatkan kehidupan kembali normal.

Penanganan OCD biasanya menggunakan pengobatan dan perubahan gaya hidup yaitu terapi perilaku (behavior theraphy).

Terapi perilaku (behavior therapy)

Terapi perilaku, disebut juga dengan cognitive behavioral psycotherapy (CBT) merupakan langkah pertama untuk menangani OCD. CBT menggunakan exposure dan response prevention

Pada CBT, pasien dihadapkan (exposure) kepada hal yang mereka takuti. Cara ini membantu pasien mengurangi kecemasan, karena biasanya seringnya interaksi dengan hal yang ditakuti akan menurunkan tingkat ketakutan.

Bagian lain dari CBT adalah response prevention. Response prevention merupakan terapi yang mencoba menghilangkan respon normal seseorang terhadap ketakutan. Sebagai contoh, seseorang yang takut akan kuman dapat menghabiskan waktu bersama objek yang diketahui memiliki banyak kuman (exposure) dan kemudian tidak mengizinkan dirinya untuk berulang kali mencuci tangan mereka setelah berinteraksi dengan objek tersebut (response prevention).

Terapi dengan cara pengobatan 

Pengobatan hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis. Tenaga medis biasanya meresepkan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), untuk pasien OCD. Hal ini meningkatkan jumlah serotonin di dalam tubuh. Nama-nama merek dari SSRI termasuk diantaranya Zoloft, Prozac, Paxil, Luvox, dan Anafranil.

Namun pada praktiknya, tidak semua penanganan OCD dengan pengobatan memberikan hasil positif, seperti yang terjadi pada kasus HOCD. Silakan baca di XXX

Yang menarik,  Fred Penzel, Ph. D. yang sejak 1982 menangani banyak kasus OCD, dan telah menangani 850 kasus memberikan beberapa fakta penting mengenai penanganan OCD pada artikelnya sebagai berikut:

1. OCD adalah penyakit kronis, seperti asma atau diabetes yang tidak dapat hilang namun dapat diminimalisir efeknya. Ketika terkena OCD, kamu tidak dapat 100% menghilangkan OCD, namun kamu bisa hidup normal seperti kamu tidak pernah terkena OCD.
2. Dua masalah utama dari OCD adalah keraguan dan rasa bersalah. Pada abad ke 19, OCD dikenal sebagai "penyakit keraguan" (doubting disease).
3. Meskipun pasien OCD bisa melawan untuk tidak melakukan perilaku kompulsif, tapi tidak melawan dari pikiran obsesif.
4. Cognitive/Behavioral Therapy (CBT) merupakan cara terbaik untuk mengangani OCD.
5. Meskipun obat bisa membantu, namun tidak bisa hanya menangani OCD dengan bantuan obat.
6. Pasien OCD seharusnya tidak bergantung kepada bantuan orang lain untuk menangani kecemasan.
7. Tujuan penanganan OCD yang baik adalah mengedukasi pasien untuk menjadi terapist bagi dirinya sendiri.
8. Pasien OCD tidak dapat mengandalkan intuisinya sendiri untuk memutuskan bagaimana menangani OCD. Segera hubungi tenaga profesional untuk menangani masalah OCD.
9. Penyembuhan memerlukan waktu dan kambuh adalah hal yang harus diwaspadai.

Bagi yang tidak pernah mengalami OCD sering kali tidak mengetahui betapa menyakitkannya OCD bagi seseorang. Perlu dukungan keluarga, dan lingkungan sekitar. Tetap semangat, semoga lekas sembuh.

1 Tahun - HOCD, Impotensi, Dan Efek Buruk Lainnya Berangsur Sembuh

Pengaruh pornografi bagi kehidupan seorang lelaki sangat besar (termasuk juga wanita). Dua dari banyak akibat buruk pornografi bagi seorang lelaki adalah PIED dan HOCD. PIED (Porn-induced Erectile Dysfunction) secara mudah diartikan dengan impotensi. Sedangkan HOCD (Homosexual Obsessive Compulsive Disorder) juga disebut sebagai Gay OCD bisa diartikan secara sederhana sebagai kelainan homoseksual.

Catatan : Baca juga HOCD dan Pornografi. Dan jika kamu Ingin tahu lebih mengenai impotensi/ disfungsi ereksi/ PIED, baca PIED dan Pornografi. Baca juga Daftar Istilah Penting Seputar Kecanduan Pornografi.

Berikut ini adalah kisah seorang pria yang sembuh dari HOCD, PIED, dan efek buruk pornografi lainnya setelah menjalani program rebooting. Silakan kamu baca kutipan tulisannya.

Hari ini tepat satu tahun sejak saya menyadari bahwa pornografi sangat berpengaruh buruk terhadap hidup saya. Selama satu tahun terakhir berjuang saya melawan kecanduan pornografi, alkohol dan rokok. Saya belajar banyak tentang bagaimana "candu" bekerja.

HOCD, Impotensi, dan efek buruk pornorgafi lainnya berangsur sembuh

Dalam tulisan ini saya akan berbicara tentang kecanduan pornografi dan dampaknya pada manusia. Tulisan ini cukup panjang, tapi tulisan ini layak dibaca. Hampir semua yang perlu Anda tahu tentang kecanduan pornografi bisa didapatkan dalam tulisan ini.

Karena Anda membaca ini saya anggap Anda tahu mengenai pornografi dapat menyebabkan disfungsi ereksi, ejakulasi dini dan perubahan selera seksual (sexual taste morphing) karena ini adalah tiga efek buruk primer dari kecanduan pornografi.

Masih ada banyak efek buruk sekunder lainnya. Seperti depresi, kecemasan, jerawat, kurangnya motivasi dan kontrol impuls yang buruk. Efek buruk sekunder bersifat kasuistik. Artinya bisa terjadi pada beberapa kasus, bisa juga tidak. Bisa terjadi dengan parah, bisa terjadi tidak parah bahkan tidak terasa jika hal itu terjadi.

Masalah kecanduan pornografi adalah masalah serius

Sebagai contoh, saya adalah seorang pecandu rokok (nikotin) dan alkohol. Saya berhasil mengurangi kecanduan ini di sekitar tiga bulan, dan saya sekarang benar-benar bersih selama sekitar dua bulan. tetapi untuk pornografi, meskipun saya tahu betapa salahnya itu, saya tidak bisa mencapai lebih dari 25 hari tanpa pornografi.

Anda harus meninggalkan pendapat "it's gonna be easy" pada pola pikir Anda ketika mencoba meninggalkan pornografi. Proses penyembuhkan kecanduan pornografi bukanlah sebuah grafik linear, akan ada banyak pasang dan surut. Suatu saat Anda merasa seperti tidak membutuhkan "hiburan" porno lagi, tapi lima belas menit kemudian bisa jadi Anda akan membuka situs porno.

Satu-satunya hal yang dapat menyembuhkan kecanduan kita adalah perubahan gaya hidup, kemauan dan waktu.

Sekarang, apa gejalanya?

Disfungsi ereksi adalah sesuatu yang banyak terjadi pada kasus kecanduan pornografi, tetapi tampaknya bahwa itu adalah salah satu gejala yang  pertama pergi. Sebagian besar orang melaporkan mengalami "flatline" (tidak adanya dorongan seksual maupun ereksi) yang berlangsung selama berminggu-minggu. Tetapi pada kasus saya tidak sampai separah itu. Saya pernah mengalami sesekali gejala disfungsi ereksi, tetapi 10 hari tanpa pornografi gejala itu sudah hilang.

Ada penjelasan tentang bagaimana dan mengapa disfungsi ereksi terjadi, tapi saya hanya menyinggung dasarnya saja. Otak Anda mengalami kebosanan dengan wanita pada kehidupan nyata karena pengaruh pornografi (otak yang bosan, bukan penis Anda, karena ereksi berasal dari otak). 

Mengapa otak Anda memberikan ereksi terhadap wanita biasa-biasa saja di "dunia nyata" yang Anda harus berusaha keras untuk bisa mendapatkan wanita tersebut? Sedangkan Anda bisa mendapatkan wanita dengan body shape, ukuran tubuh, warna kulit seperti Anda inginkan hanya dengan beberapa klik di depan komputer atau smartphone? Bisa di kamar, di kamar mandi, atau dimanapun Anda mau?

Setiap kasus akan berbeda-beda. Saya tidak bisa memberitahu Anda berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mendapatkan ereksi Anda lagi.

Yang jelas dengan menahan diri tanpa pornografi, Anda akan segera mendapatkan ereksi Anda kembali.

Perubahan selera seksual, ini adalah gejala paling menyengsarakan bagi saya. Saya cenderung kepada HOCD berat (jangan mencarinya di google jika Anda berpikir Anda menderita hal itu, percayalah! Ini sangat buruk). Saya akan berbicara lebih tentang HOCD saya di bagian bawah artikel ini, untuk saat ini kita akan berbicara tentang perubahan selera seksual.

Bagaimana perubahan selera seksual terjadi? Pertama Anda mulai dengan pornografi yang biasa/umum. Kemudian Anda beralih ke beberapa fetishes ringan seperti ketertarikan kepada stoking, warna rambut tertentu, etnis tertentu, gaya tertentu. Kemudian beralih ke pornografi seks oral, atau anal seks. Namun kemudian, Anda ingin yang lebih dari itu, beralih ke  seks perbudakan, gangbangs, seks kejam, dst.

Tapi sialnya, bahkan itu belum cukup untuk memuaskan kecanduan Anda sehingga menonton beberapa hal yang Anda tidak pernah berpikir akan menggairahkan Anda, misalnya pornografi seks waria, cebol, hewan, gay dll. Beberapa orang akhirnya terjebak dalam pornografi seks gay, Saya bahkan mendengar beberapa kasus ketika orang berkelana ke pornografi seks anak.

Setelah Anda masuk ke "gerbong" pornografi, Anda tidak pernah tahu ke mana itu akan membawa Anda.

Saya tidak tahu seberapa jauh Anda dibawa pergi, tapi aku bisa bertaruh, perilaku semacam ini terdengar akrab bagi Anda bukan? Meskipun pornografi tidak memasukkan suatu "zat" kedalam tubuh kita seperti halnya nikotin, alkohol, atau narkoba, namun pornografi dapat menyebabkan kecanduan seperti halnya "zat" tersebut.

Kecanduan pornografi seperti kecanduan lainnya. 

Hal itu disebabkan oleh bahan kimia yang dirilis di otak ketika Anda melakukan masturbasi saat melihat gambar/video/cerita porno. Seperti halnya dengan alkohol atau narkotika, Anda akan perlu dosis yang lebih dan lebih kuat lagi untuk mendapatkan sensasi seperti pertama kali Anda menggunakannya.

Jadi, karena Anda perlu dosis yang lebih kuat. Anda tidak akan menghabiskan satu atau dua jam sehari untuk menonton genre pornografi yang sama dengan seperti yang sudah pernah Anda tonton, karena itu membosankan bagi Anda. Menonton lebih lama dari itu hanya akan membuat Anda lebih bosan. Sebaliknya Anda akan pindah ke genre yang lain, yang lebih mengejutkan, genre pornografi yang lebih mendebarkan. Perilaku semacam ini adalah merek dagang dari kecanduan pornografi dan ini disebut dengan escalation (peningkatan).

Obatnya? Hentikan menikmati pornografi!

Saya dulu adalah seorang pecandu pornografi transeksual, ketika saya melalui 20 hari lebih tanpa pornografi sepertinya saya tidak tertarik lagi kepada pornografi transeksual dan mulai terangsang oleh seks yang biasa (vanilla sex). Namun sekali saya kembali ke pornografi, ketertarikan kepada pornografi transeksual datang kembali seperti tidak pernah pergi jauh dari otak saya.

Depresi dan kecemasan. Kedua bajingan ini diperkuat oleh kecanduan pornografi, dan pada gilirannya kecanduan pornografi diperkuat oleh mereka. 

Saya banyak menderita akibat dua efek buruk ini, tapi ketika saya menghabiskan beberapa hari tanpa pornografi, depresi dan kecemasan berkurang oleh setidaknya 80%. Ini bukan placebo effect, percayalah.

Sejarah HOCD yang saya alami

Selama bertahun-tahun saya telah menderita yang disebabkan OCD, dan saya tahu setiap tipe dari OCD, relationship OCD, health OCD, philosophical OCD, namun tidak satupun dari mereka lebih mengerikan dari homosexual OCD (HOCD). 

Sekarang, saya yakin bahwa ini disebabkan oleh pornografi karena sejak saya menjauh dari pornografi, saya hanya sesekali tertusuk "paku" HOCD. 

Tapi jangan tertipu, itu tidaklah mudah. Kasus terburuk dari HOCD yang pernah saya alami disebabkan oleh karena porn withdrawal (red: "sakau" karena tidak melihat pornografi), dan itu berlangsung selama tiga bulan, selama itu hidup saya sangat tersiksa, saya bahkan berpikir tentang bunuh diri beberapa kali.

HOCD cukup sering terjadi pada orang yang terjerat ke pornografi yang tidak sesuai orientasi seksual mereka, seperti lelaki yang melihat pornografi gay, atau wanita yang melihat pornografi lesbian. 

Fenomena HOCD memaksa seseorang untuk berpikir berulang-ulang tentang orientasi seksual mereka, hal itu adalah suatu kecemasan yang luar biasa. Apakah dirinya seorang gay atau bukan? Jika Anda tidak pernah menderita hal itu, maka Anda tidak akan pernah dapat memahami hal itu.

Jika Anda menderita HOCD, saya tidak akan mencoba untuk meyakinkan Anda bahwa Anda bukanlah seorang gay atau biseksual, karena saya tahu ketika saya menderita hal itu, bahkan jika seluruh manusia di bumi mengatakan kepada saya, kalau saya adalah laki-laki dengan orientasi seks kepada wanita, itu tidak akan menghentikan pola pikir obsesif saya. 

Saran saya, segera cari bantuan profesional, Segera! Bagi saya, hal itu tidak berhenti sampai saya mengkonsumsi alprazolam. Jika ada yang bertanya seberapa buruk sakau pornografi (porn withdrawal), beritahu mereka bahwa Anda kenal seorang pria yang harus minum obat keras untuk dapat melalui sakau itu.

Kembali kepada masalah depresi. Saya menderita depresi hanya ketika saya binge dan itu berlangsung selama beberapa hari dan pergi dengan sendirinya. Tapi bagi beberapa kasus, kondisi ini bisa benar-benar buruk.

Tidak adanya motivasi. Tentunya yang disebabkan oleh pornografi. Saya tidak bisa menjelaskan ini tanpa masuk ke topik tentang dopamin. Saya sarankan Anda googling sedikit tentang dopamin sehingga Anda dapat memahami mekanisme di balik kecanduan.

Kecanduan pornografi, seperti kecanduan lainnya, dijalankan oleh dopamin, neurotransmitter yang pada dasarnya mengontrol reward system di otak kita. Ketika melakukan kegiatan adiktif, otak kita merilis dopamin, semakin besar dopamin yang dihasilkan, semakin besar kesenangan. Sejalan waktu, otak kita mengembangkan toleransi terhadap dopamin dan kemudian kecanduan masuk ke fase escalation (peningkatan) yang saya sebutkan sebelumnya.

Jadi, karena Anda mengembangkan toleransi untuk dopamin dan hal yang bisa mendorong Anda adalah terpuaskannya kecanduan Anda. Akankah Anda termotivasi untuk melakukan hal-hal penting lainnya dalam hidup Anda yang hampir tidak ada kesenangan seperti kesenangan dengan pornografi?, Jawabannya tentu saja tidak.

Kabar baiknya adalah bahwa toleransi dopamin dapat hilang jika Anda berhenti dari kecanduan Anda, dan motivasi Anda untuk melakukan hal-hal lain yang tidak terkait dengan kecanduan Anda akan bangkit kembali.

Jerawat. Sekali lagi, hubungan masturbasi dengan jerawat adalah hal yang semata-mata individu, jika Anda tidak menderita jerawat Anda dapat melewatkan bagian ini, jika Anda menderita jerawat saya sarankan Anda membaca ini karena saya tahu bagaimana sedihkannya berurusan dengan jerawat dan beberapa hal ini mungkin bisa membantu masalah jerawat Anda.

Saya tidak pernah yakin apakah masturbasi menyebabkan wabah jerawat, jadi suatu hari ketika saya kambuh saya memutuskan untuk melakukan binge demi menemukan jawaban untuk pertanyaan ini. Aku melakukan binge selama setahun terakhir dan hasilnya mengerikan!

Wabah jerawat besar di seluruh rahang dan punggung, saya tidak memiliki wabah jerawat seperti ini selama bertahun-tahun. Kebetulan? Saya tidak berpikir begitu, saya memastikan bahwa selama percobaan ini saya menghapus semua hal-hal lain yang dapat menyebabkan jerawat. Jadi, alasannya tidak lain adalah karena  masturbasi.

Jika Anda adalah seorang penderita jerawat, ini adalah daftar hal-hal yang menyebabkan jerawat bagi saya, mungkin hal yang sama terjadi pada Anda. Susu, gula, alkohol, tembakau, masturbasi, kecemasan, depresi, kurang tidur, memakai tas ransel, tidak mengganti pakaian setelah berkeringat.

Itu beberapa info dasar pada hal-hal yang Anda mungkin hadapi jika Anda berada di perahu yang sama seperti saya setahun yang lalu.

Jika Anda memutuskan untuk menyingkirkan pornografi, itu akan menjadi jalan bergelombang, tapi percayalah itu sangat berharga.

Anda mungkin ingin tahu apa yang telah berubah dalam hidup saya di tahun sebelumnya. Dunia begitu jauh berbeda karena saya meninggalkan alkohol dan nikotin dan mulai melakukan sesuatu yang produktif. Sayangnya, saya tidak bisa mengatakan saya bebas dari pornografi, tapi saya sudah mengurangi jumlah pornografi yang saya tonton mungkin sampai 90%. Jumlah pornografi yang saya tonton selama satu tahun ini mungkin setara dengan jumlah konten porno yang saya tonton selama satu bulan pada tahun lalu.

Terlepas dari tidak bisa bebas sepenuhnya, saya senang bahwa saya berhasil membuat kemajuan yang begitu besar. Dan saya melihat suatu hari nanti saya akan mengatakan bahwa saya benar-benar bebas dari pornografi.

Berharap bahwa artikel ini bermanfaat, dan bahwa kita akan disembuhkan satu hari nanti.

1 Tahun - Disfungsi Ereksi dan Sakit Punggung Hilang

Akun dengan nama lumberhulk bercerita menganai pencapaiannya selama satu tahun dapat bertahan tidak bersentuhan dengan pornografi maupun masturbasi. Kemudian dia berbagi mengenai beberapa manfaat yang dia rasakan.

Selama satu tahun program penyembuhan, berangsur dia merasakan hilangnya disfungsi ereksi dan sakit punggungnya. Kini jauh lebih produktif, tidak malas, fokus, motivasi tinggi, lebih aktif berbicara, dan menarik. Lebih jelasnya berikut ini adalah kutipan tulisannya di sebuah situs reddit/NoFap.

disfungsi ereksi dan sakit punggung sembuh

Sebelum aku bergabung pada forum NoFap satu tahun yang lalu, aku sering beronani 1-3 kali sehari. Jika kamu mau menghitung artinya dalam satu tahun sama dengan 1095 kali beronani. Dan hal itu aku lakukan selama kurang lebih 20 tahun. Bayangkan berapa banyak aku beronani.

Setelah membaca posting di forum NoFap, dan mencari tahu mengenai kebiasaan onani dan pornografi, aku mulai menurunkan frekuensi kebiasaan burukku itu. Bahkan akupun membuat statistik perjalananku. Berikut ini adalah statistik satu tahun sejak aku mulai berhenti dari kebiasaan burukku.

Rata-rata beronani dalam satu tahun adalah 7 hari dalam sebulan/11 ejakulasi dalam sebulan, jadi aku telah berkurang sebanyak 75% dari kebiasaan dulu. Dan ketika aku melakukan onani dalam sehari, selalu dibawah 2 kali dalam sehari. Jadi, "jatah" onani sehari untuk 4 hari sekarang.

Mungkin bagi kebanyakan kamu itu hal itu biasa saja. Tapi bagiku itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. 

Rekor paling lama bertahan dari kebiasaan onani adalah 60 hari. Rata-rata dapat bertahan tidak melakukan onani selama 15 hari setiap bulannya. Paling lama tidak tahan untuk melakukan onani adalah 7 hari ( 7 hari berturut-turut melakukan onani, namun itu hanya terjadi sekali ). Rata-rata tidak tahan dalam sebulan adalah 3 hari, bukan setiap hari.

Yah, sekarang aku jauh lebih produktif, fokus, termotivasi, aktif berbicara, dan menarik.

Catatan : Dalam program penyembuhanku ini, setiap bulannya aku selalu mengalami peningkatan. Hanya sesekali mengalami binge di awal-awal program. (red : binge adalah istilah ketika kamu menjadi "rakus" setelah menahan suatu kebiasaan. Dalam hal ini "rakus" beronani, sehingga melakukan onani dengan frekuensi tinggi)

Baca juga Daftar Istilah Penting Seputar Kecanduan Pornografi dan Masturbasi agar kamu lebih mudah memahami artikel di blog ini.

Aku juga telah mempelajari video mengenai bagaimana cara mengatasi kecanduanku di Youtube dan situs lain. Sekarang aku mendapatkan pola pikir yang benar mengenai kebiasaan burukku. Aku juga memperkuat korteks prefrontal-ku dengan mengikuti semua mata pelajaran matematika di Khan Academy dan belajar Javascript dari CodeAcademy.com dan buku teks.

Karena aku tidak onani sepanjang waktu dan berpikir mengenai hal-hal mesum, dll sekarang aku bisa berolahraga 5 hari dalam seminggu. Sama pentingnya, aku juga makan makanan yang baik, sedikit demi sedikit meninggalkan junk food dan fokus untuk mendapatkan makanan yang sehat untuk tubuhku. Aku tidur selama 7 jam lebih setiap malam. Tidak ada lagi nafsu yang meluap-luap.

Dan perlu kamu tahu kalau dulu aku menderita disfungsi ereksi dan sekarang telah sembuh. Seks kembali normal. Kemalasan, kurang motivasi telah hilang. Sakit punggung juga hilang. Kulit kering juga hilang.

Tetap semangat untuk bebas dari kebiasaan burukmu.